Hal ini dimanfaatkan
oleh mahasiswa terutama mahasiswa UHO, mi dicampur nasi dan lain-lainnya
menjadi hidangan special bagi mahasiswa. bahkan hidangan ini menjadi menu
tersendiri tampa ada menu yang lain. Pagi, sore dan malam masih dinikmati oleh para
mahasiswa. Apalagi mahasiswa mengigitkan yang instan-instan dan tidak ribet
dibuat, karena mi instan dapat dibuat dengan cara apapun baik itu disiram
dengan air panas, dimasak dan lain-lainnya. Sehingga mungkin ini menjadi
selerah dan menu wajib bagi mahasiswa ditambah lagi mahasiswa buru-buru
kekampus sehingga tidak ada waktu yang lama untuk memasak maka solusinya untuk
penganjal perut mi instan jadi sasaran menu.
Seperti yang
disampaikan salah satu mahasiswa UHO bahwa makanan mi instan adalah makanan
special dan tidak ribet, serta murah. Apalagi saat-saat kami dikena yang
namanya penyakit kanker alias (kantong kering). Penyakit ini sering kami
diserang, ditambah kiriman tidak ada, pekerjaan tidak ada, maka kami harus siap
menikmati semangkuk mi instan. Harganya juga terbilang murah, hanya 5 ribu
rupiah kami sudah mendapatkan 2 mi instan. Ini sudah dua kali kami makan pagi
dan siang atau malam. Karena memang penyakit kanker (kantong kering) menjadi
langganan bagi kami mahasiswa penyakit ini muncul kapan pun dimana pun.
kontributor : Pena hitam
0 komentar:
Posting Komentar