UHOTIMES.COM -Momen
sumpah pemuda sudah seharusnya dijadikan momen penting bagi para pemuda
Indonesia yang saat ini dikenal dengan sebutan mahasiswa. Apalagi pimpinan
sebuah lembaga kemahasiswaan yang menjadi representatif dari agen of change.
Sinyal ini ditangkap dengan baik oleh jajaran pengurus BEM FIB. Dua minggu yang lalu setelah sukses mengadakan Evaluasi Triwulan, BEM FIB mengadakan lomba kepenulisan terkait dengan sumpah pemuda. Lomba Kepenulisan tersebut terdiri dari Lomba Karya Tulis Ilmiah, Lomba Menulis Cerpen dan Lomba Menulis Puisi. Berbeda dengan lomba-lomba yang diadakan biasanya. Keinginan besar BEM FIB memacu kemampuan menulis para mahasiswa ditunjukkan dengan pendaftaran lomba yang tidak dipungut biaya apapun dan dilengkapi dengan bonus tiket nonton bareng film Tausiyah Cinta.
“Orientasi
awal semenjak kami dilantik menjadi pengurus lebih berfokus di bidang akademik,
oleh karenanya kami mengadakan lomba kepenulisan yang terdiri dari beberapa
cabang lomba secara gratis. Puncaknya pada hari Sabtu kemarin, kami mengadakan
seminar pemuda yang diikuti oleh lebih dari 130 peserta”, Ungkap Ramdhani,
Ketua BEM FIB UHO.
Kegiatan
Pekan Sumpah Pemuda FIB UHO dibuka mulai tanggal 12-27 Oktober 2016 untuk
jangka waktu pengumpulan hasil karya yang dilombakan. Selanjutnya seminar
pemuda menjadi acara puncak yang digelar pada hari Sabtu, 29 Oktober 2016 di
Aula FIB.
Seminar Pemuda dihadiri oleh 130 an peserta dari
berbagai fakultas. Materi pertama disampaikan oleh Dr. La Ode Ali Basri, M.Si
dengan judul materi “Renovasi Negeri : Kenapa Harus Pemuda” dan materi kedua
disampaikan oleh Dr. Amirudin Rahim, S.Pd., M.Hum dengan judul materi “Hakikat
Cinta Bagi Pemuda”.
“Hari
ini banyak pemuda palsu, mereka adalah pemuda yang enggan memikirkan negerinya.
Banyak juga pemuda yang hanya mampu menuangkan ide-ide tapi sangat minim
aktualisasinya. Itulah alasan utama kenapa seminar ini diadakan. Agar tumbuh
pemuda-pemuda yang pundaknya siap dibebankan untuk merenovasi negeri yang
sedang dicengkeram sistem kapitalisme ini” Tegas Ramdhani.
Pada akhirnya, harapan semua yang peduli dengan bangsa ini adalah agar kelak Hari Sumpah Pemuda tidak hanya dijadikan acara seremonial saja melainkan menjadi refleksi yang benar-benar tuntas. Apalagi seorang mahasiswa yang pada umumnya selalu muncul menjadi pahlawan revolusi. Dan itulah esensi dari Sumpah Pemuda.
BEM FIB
0 komentar:
Posting Komentar