KABAR TERBARU DAN TERKINI DI UHOTIMES.COM

Stop Komersialisasi Pendidikan Di Kampus UHO

UHOTIMES.COM | menurut pendapat Giroux (2008 : 115), “adanya komersialisasi pendidikan telah mengubah institusi pendidikan yang berbasis efisiensi ekonomis menjadi perusahaan penyedia elite masyarakat dan kuli kerja”.

Akibat komersialisasi pendidikan inilah, banyak lembaga pendidikan yang kemudian menganut paradigma pendidikan yang bersifat ekonomis. Banyak lembaga pendidikan yang akhirnya gagal mengimplikasikan bahwa proses pembelajaran menjadi salah satu pilar utama dalam humanisasi hidup manusia (Hartini, 2011 : 16).[2]

Komersialisasi pendidikan secara tidak langsung juga telah menciptakan jurang pemisah antara pihak yang mempunyai modal dan pihak yang mempunyai sedikit modal. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ivan lllich dalam Benny Susanto (2005 : 119), “komersialisasi pendidikan dianggap sebagai misi lembaga pendidikan modern mengabdi kepada kepentingan pemilik modal dan bukan sebagai sarana pembebasan bagi kaum tertindas”.

Akibatnya pendidikan yang humanisasi tidak tercapai dalam proses pendidikan karena adanya komersialisasi pendidikan menurut Satriyo Brojonegoro hanya mampu dinikmati oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki modal untuk mengakses pendidikan (Hartini, 2011 : 16).[3]

Adapun istilah “komersialisasi pendidikan” menurut Agus Wibowo (Hartini, 2011: 17) mengacu pada dua pengertian yang berbeda, yaitu :

Komersialisasi pendidikan yang mengacu lembaga pendidikan dengan program serta perlengkapan mahal. Pada pengertian ini, pendidikan hanya dapat dinikmati oleh sekelompok masyarakat ekonomi kuat, sehingga lembaga seperti ini tidak dapat disebut dengan istilah komersialisasi karena mereka memang tidak memperdagangkan pendidikan. Komersialisasi pendidikan jenis ini tidak akan mengancam idealisme pendidikan nasional atau idealisme Pancasila, akan tetapi perlu dicermati juga, karena dapat menimbulkan pendiskriminasian dalam pendidikan nasional.

Komersialisasi pendidikan yang mengacu kepada lembaga pendidikan yang hanya mementingkan uang pendaftaran dan uang gedung saja, tetapi mengabaikan kewajiban-kewajiban pendidikan. Komersialisasi pendidikan ini biasanya dilakukan oleh lembaga atau sekolah-sekolahyang menjanjikan pelayanan pendidikan tetapi tidak sepadan dengan uang yang mereka pungut dan lebih mementingkan laba.

Itu hal yang lebih berbahaya lagi, komersialisasi jenis kedua ini dapat pula melaksanakan praktik pendidikan untuk maksud memburu gelar akademik tanpa melalui proses serta mutu yang telah ditentukan sehingga dapat membunuh idealisme pendidikan Pancasila. Komersialisasi ini pun telah berdampak pada tingginya biaya pendidikan. Secara gamblang, masyarakat “disuguhi sesuatu” yang (seolah-olah) mengamini kondisi tersebut. Contoh sederhana dapat dilihat diUniversitas Halu Oleo saat ini ketika memasuki tahun ajaran baru, banyak calon mahasiswa baru yang berasal dari kalangan berupah rendah mencoba mendaftar melalui jalur seleksi mandiri masuk perguruan tinggi negeri yang disingkat SMMPTN dan dikenakan biaya uang pangkal per jurusan yang dipilih yang biayanya sangat tinggi jika dilihat dari skala pendapatan masyarakat kelas berupah rendah.anak2nya tidak dapat menikmati pendidikan,nyamannya bangku kuliah.

Mereka hanya bisa menelan ludah melihat kawan2nya yang lain asik menikmati bangku kuliah.

Untuk itu STOP KOMERSIALISASI PENDIDIKAN.
COLEK BIROKRAT KAMPUS !!

Penulis : Sarinah Nurli

BAGIKAN

UHOTIMES.COM ADALAH MEDIA ONLINE INFORMASI KAMPUS UHO Di Kelola secara independen oleh LPM UHOFISIPers Yang Berada Di Fakultas FISIP UHO! Semua Artikel Publikasikan Unknown

UHOTIMES.COM satu-satunya Portal Online Anak Fisip UHO
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar:

BACA JUGA BERITA YANG PALING BANYAK DI BACA DI UHOFISIPers.™