UHOTIMES.COM | Satu hari yang lalu, saya bersama 6 penumpang lainya berada dalam satu pete-pete dengan tulisan anak nakal dengan gambar bocah sedang buang air kecil di bagian kacabelakang. Dan mendapatkan beberapa bencana di perjalananSeperti biasa, saya mengambil tempat duduk yang dekat dengan pintu masuk agar mendapatkan udara untuk menghalangi mabuk.
Marwan mabuk ? Kalian pasti akan bertanya seperti ini ketika melihat fisik dan wajah saya secara langsung. Ih ingka ngerinya, kerasnya rahangnya baru dia mabuk naik pete-pete ! Dan saya yakin kalimat seperti ini yang akan meluncur deras kalau kalian mengetahui faktanya.Bencana dimulai ketika kami berada di lampu merah.
Bencana pertama, digantinya lagu goyang dumang dengan lagu yang tidak jelas bahasa dan penyanyinya siapa. Lagu dj orang menyebutnya. Ibu-ibu yang lipstiknya semerah darah, pipi seputih salju, dan alis diukir tajam, mulai merasa tidak nyaman. Matanya menghujam tajam pak supir, sambil mengomel-ngomelkecil. Rasa-rasanya ingin dilumatnya pak supir.Bencana kedua, ketika pak supir memutuskan untuk membeli rokok dari pedagang asongan di sekitaran trotoar jalan, lalu membakar dan menghebuskan asapnya di dalam mobil. Asapnya mengepul dan memenuhi mobil. Salah satu penumpang perempuan mulai batuk dan menutup hidungnya disusul penumpang lainya. Tapi pak supir terlihat baik-baik saja mendengar penumpangnya batuk di belakang.Saya husnudzan saja kepada pak supir, mungkin beliau belum mengetahui kalau kendaraan umum harus bebas dari asap rokok.Bencana ketiga, datang dari keputusan salah pak supir yang behenti di simpang jalan untuk menyapa sahabatnya sesama supir. Mereka larut dalam percakapan. Pandangan saya tertuju lagi pada ibu di depan saya. Astaga alisnya makin tajam siap menusuk pak supir yang sedang asyik.
Akhirnya jurus andalanya (Omelan) menghujam habis pak supir. Tapi rupanya jurus itu tidak berpengaruh. Akhirnya ia memutuskan mengeluarkan jurus pamungkas. Keluar dan turun dan mengganti pete-pete.
Dan ternyata diikuti sebagian penumpang lainya.Kini di dalam pete-pete tersisa saya, satu penumpang lainnya dan pak supir yang murung. Lagu dj pun berganti lagu melow dari band Papinka sampai di ujung perjalanan saya.
Penulis : Marwan
0 komentar:
Posting Komentar